Friday, January 14, 2011
4:33 PM | Diposkan oleh
Unknown
TENGGARONG - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari bergidik menyaksikan film investigasi Polres Kukar yang memperlihatkan suasana tambang emas di Kecamatan Tabang, Kukar. "Saya takut melihatnya (penambang, Red.). Jika longsor, ini bisa jadi kuburan massal," kata Rita kepada Kaltim Post Kamis (13/1) kemarin.
Sekitar 700 penambang dalam tayang itu berada di tebing-tebing lereng gunung batu dengan kemiringan hingga 80 derajat. Mereka bekerja tanpa memperhatikan standar keselamatan dengan membuat ratusan lubang di lereng gunung.
Rita meminta semua pihak, baik Pemprov Kaltim, jajaran kepolisian, dan Pemkab Kukar segera duduk bersama mengatasi masalah ini. Bahkan, dia siap melaporkan kasus ini ke Menteri Kehutanan karena areal itu masuk dalam kawasan hutan lindung.
"Ini jelas menyalahi aturan. Hanya saja kita harus duduk bersama membahas ini karena banyak yang bergantung hidup disana," katanya. "Bisa saja kita serahkan ini kepada perusahaan besar untuk dikelola secara baik dan bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red.) Kukar," imbuhnya.
Senada, Ketua Komis I DPRD Kukar Guntur meminta pemerintah segera menutup tambang emas di Tabang. Sebagai putra daerah Tabang, Guntur mengaku sangat mengetahui kondisi di lokasi tambang. Bahkan dimasa mudanya dulu, ia pernah ikut bersama penambang mencari emas di Sungai Belayan, Kecamatan Tabang.
"Tapi kondisi dulu tidak seperti ini. Sekarang penambang sudah menggunakan bahan kimia. Sebagai warga Tabang, kami minta ini segera ditutup," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Mathius Salempang berjanji segera menutup tambang emas di Kecamatan Tabang, Kukar. Berdasarkan hasil temuan tim investigasi Polres Kukar, tambang tersebut ilegal karena dikelola tanpa izin pemerintah.
"Proses hukum akan berlanjut untuk menindak para pelaku tambang emas ini. Apalagi dampak yang ditimbulkannya membuat masyarakat setempat terkena penyakit dan sudah ada yang meninggal," ucap Salempang.
Menurutnya, tambang emas di Tabang mirip fenomena yang pernah terjadi di Kabupaten Paser. Hanya sebulan beroperasi, Sungai Kandilo di Paser sudah tercemar.
Kapolres Kukar Fadjar Abdillah didampingi Kasat Intelkam M Hatta mengatakan, dari hasil investigasi, kegiatan penambangan tradisional itu sudah ada sejak 2008. Ada dua lokasi tambang emas di Tabang, yakni di Kiau Kaca dan Kiau Kaca Sule. Jumlah penambang sekitar 700 orang, dan bakal terus bertambah.
Penambang membuat lubang-lubang di lereng gunung, mengikuti urat atau jalur emas sampai kedalaman 40 meter. "Ada ratusan lubang dan mereka bekerja siang malam," ujarnya. Warga mengeluhkan sisa larutan bahan kimia penambang dibuang di aliran Sungai Kiau Kaca yang merupakan cabang dari Sungai Belayan yang mengalir ke Tabang.
Akibatnya masyarakat yang mengandalkan air sungai mengalami gangguan kesehatan, seperti kelumpuhan, gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. "Kondisi di sana sangat rawan, longsor yang dapat menelan korban jiwa secara massal bisa terjadi karena penambang mengindahkan standar keselamatan kerja," kata Fadjar.
Ironisnya, sebanyak 50 persen penambang berasal dari Kalimantan Tengah, sementara penduduk lokal berjumlah 30 persen. Sisanya datang dari Jawa, Sulawesi, dan Banjarmasin. Sekali operasi penambang bisa mendapat sekitar 200 gram emas dengan kadungan murni 99 persen. Emas itu sendiri dijual seharga Rp 200 ribu per gram. (fid)
sumber
--
Powered by Telkomsel BlackBerry® & Nokia E71
Sekitar 700 penambang dalam tayang itu berada di tebing-tebing lereng gunung batu dengan kemiringan hingga 80 derajat. Mereka bekerja tanpa memperhatikan standar keselamatan dengan membuat ratusan lubang di lereng gunung.
Rita meminta semua pihak, baik Pemprov Kaltim, jajaran kepolisian, dan Pemkab Kukar segera duduk bersama mengatasi masalah ini. Bahkan, dia siap melaporkan kasus ini ke Menteri Kehutanan karena areal itu masuk dalam kawasan hutan lindung.
"Ini jelas menyalahi aturan. Hanya saja kita harus duduk bersama membahas ini karena banyak yang bergantung hidup disana," katanya. "Bisa saja kita serahkan ini kepada perusahaan besar untuk dikelola secara baik dan bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red.) Kukar," imbuhnya.
Senada, Ketua Komis I DPRD Kukar Guntur meminta pemerintah segera menutup tambang emas di Tabang. Sebagai putra daerah Tabang, Guntur mengaku sangat mengetahui kondisi di lokasi tambang. Bahkan dimasa mudanya dulu, ia pernah ikut bersama penambang mencari emas di Sungai Belayan, Kecamatan Tabang.
"Tapi kondisi dulu tidak seperti ini. Sekarang penambang sudah menggunakan bahan kimia. Sebagai warga Tabang, kami minta ini segera ditutup," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Mathius Salempang berjanji segera menutup tambang emas di Kecamatan Tabang, Kukar. Berdasarkan hasil temuan tim investigasi Polres Kukar, tambang tersebut ilegal karena dikelola tanpa izin pemerintah.
"Proses hukum akan berlanjut untuk menindak para pelaku tambang emas ini. Apalagi dampak yang ditimbulkannya membuat masyarakat setempat terkena penyakit dan sudah ada yang meninggal," ucap Salempang.
Menurutnya, tambang emas di Tabang mirip fenomena yang pernah terjadi di Kabupaten Paser. Hanya sebulan beroperasi, Sungai Kandilo di Paser sudah tercemar.
Kapolres Kukar Fadjar Abdillah didampingi Kasat Intelkam M Hatta mengatakan, dari hasil investigasi, kegiatan penambangan tradisional itu sudah ada sejak 2008. Ada dua lokasi tambang emas di Tabang, yakni di Kiau Kaca dan Kiau Kaca Sule. Jumlah penambang sekitar 700 orang, dan bakal terus bertambah.
Penambang membuat lubang-lubang di lereng gunung, mengikuti urat atau jalur emas sampai kedalaman 40 meter. "Ada ratusan lubang dan mereka bekerja siang malam," ujarnya. Warga mengeluhkan sisa larutan bahan kimia penambang dibuang di aliran Sungai Kiau Kaca yang merupakan cabang dari Sungai Belayan yang mengalir ke Tabang.
Akibatnya masyarakat yang mengandalkan air sungai mengalami gangguan kesehatan, seperti kelumpuhan, gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. "Kondisi di sana sangat rawan, longsor yang dapat menelan korban jiwa secara massal bisa terjadi karena penambang mengindahkan standar keselamatan kerja," kata Fadjar.
Ironisnya, sebanyak 50 persen penambang berasal dari Kalimantan Tengah, sementara penduduk lokal berjumlah 30 persen. Sisanya datang dari Jawa, Sulawesi, dan Banjarmasin. Sekali operasi penambang bisa mendapat sekitar 200 gram emas dengan kadungan murni 99 persen. Emas itu sendiri dijual seharga Rp 200 ribu per gram. (fid)
sumber
--
Powered by Telkomsel BlackBerry® & Nokia E71
Artikel Lainnya
Kategori:
Berita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mobile
Artikel Islami pilihan
Hikayat
tentang tiga orang gadis bersaudara
Hikayat tentang tiga orang gadis bersaudara bagian ke 2
Ketabahan seorang wanita
hati mereka seperti hati burung
Seperti terhipnotis
Wasiat kepada para suami
Tentang maskawin didalam pernikahan
Membenci dan menghujat hukum yang di tetapkan ALLAH
7 Keajaiban yang kita lupakan
Ulama Banjar
Sultan Muhammad Seman
Tokoh Kalimantan Selatan: H. Ahmad Makkie, BA
Profile KH Idham Chalid
Hikayat tentang tiga orang gadis bersaudara bagian ke 2
Ketabahan seorang wanita
hati mereka seperti hati burung
Seperti terhipnotis
Wasiat kepada para suami
Tentang maskawin didalam pernikahan
Membenci dan menghujat hukum yang di tetapkan ALLAH
7 Keajaiban yang kita lupakan
Ulama Banjar
Sultan Muhammad Seman
Tokoh Kalimantan Selatan: H. Ahmad Makkie, BA
Profile KH Idham Chalid
Kategori
- #Daftar Isi# (1)
- 2012 (2)
- ahlak (5)
- ANDROID (1)
- aneh (1)
- angsana (1)
- anti virus (3)
- artikel gratis (13)
- artikel islami (21)
- backlink (6)
- backlink creator (7)
- balikpapan (1)
- banjarmasin (3)
- Bank Century (7)
- batubara (8)
- BBM (1)
- Berita (138)
- berita satui (6)
- blackberry (22)
- blackberry download (2)
- blogger template (5)
- blogspot tutorial (29)
- bola (1)
- Budaya (11)
- cerita artis (12)
- daftar (1)
- data (2)
- download (25)
- download film (10)
- download lagu (1)
- Ekonomi dan Bisnis (20)
- facebook login (10)
- facebook tutorial (13)
- Film (1)
- free (1)
- gadget (18)
- GIS Tutorial (1)
- global warming (1)
- gps (1)
- gratis (1)
- hacking (1)
- handphone (2)
- Harga Batubara Acuan (3)
- hiburan (3)
- Hikmah (34)
- Hukum (31)
- Indonesia (7)
- Internet (54)
- internet satellite (4)
- islam (29)
- IUP (3)
- Jakarta 2012 (1)
- kalimantan (1)
- kalimantan selatan (69)
- kaspersky (3)
- keamanan komputer (2)
- kehutanan (3)
- kelapa sawit (17)
- kesehatan (1)
- key (2)
- korupsi (1)
- Kotabaru (1)
- kpk (1)
- Kriminal (24)
- Lain-Lain (42)
- Lingkungan Hidup (32)
- link to (5)
- Listrik (2)
- live streaming (1)
- lucu (2)
- malware (1)
- mobil (1)
- mojokerto (1)
- mp3 (1)
- music (1)
- online (1)
- Opini (61)
- Pagatan (1)
- page rank checker (1)
- pantai (1)
- pemetaan (2)
- perbaikan (1)
- perkebunan (3)
- pertambangan (10)
- pertanian (1)
- Peta (1)
- Piala Dunia (4)
- Pilkada (12)
- pln (1)
- Poling Gubernur Kalimantan Selatan (5)
- polisi (2)
- Politik (46)
- Presiden (1)
- profile (2)
- Quick Count (1)
- ramadhan (9)
- Rekonsiliasi (1)
- satellite internet (1)
- satui (3)
- search engine (6)
- sejarah (3)
- sejarah satui (3)
- seo (61)
- software (40)
- Sosial (25)
- streaming (2)
- subtitle (2)
- sungai bawah laut (1)
- sungai dalam laut (1)
- susno duaji (2)
- tanah bumbu (10)
- Teknologi (32)
- tema (1)
- terorisme (1)
- theme (3)
- Tokoh (8)
- tokoh islam (2)
- trojan (1)
- tutorial (4)
- TV (2)
- ulama (1)
- unik (1)
- Update (1)
- video (1)
- virus (2)
- wayang (1)
- z (1)
Page Rank Check
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungannya