Thursday, December 8, 2011

Pemanfaatan lahan rawa pasang surut dengan sistem satu kali tanam dua kali panen (sawitdupa) di Kalimantan Selatan,  pada musim tanam kali ini diperluas menjadi sekitar 4.000 hektar dari sebelumnya hanya 3.000-3.500 hektar.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel, Sriyono, Selasa (6/12/2011), mengatakan, sistem itu dikembangkan di dua kabupaten yakni Barito Kuala dan Banjar.

"Dalam sistem ini, dua jenis padi yakni padi lokal dan padi unggul, ditanam pada lahan yang sama. Namun padi unggul akan panen duluan, setelah itu disusul padi lokal," ujarnya.

Perbedaan panen ini disebabkan umur padi unggul, seperti IR-64 lebih pendek dibandingkan dnegan varietas padi lokal, seperti jenis siam. Padi unggul rata-rata memiliki umur tiga bulan, sedangkan padi lokal sampai tujuh-delapan bulan.

Melalui sistem sawit dupa, kata Sriyono, pemanfaatan lahan di rawa pasang surut bisa dilakukan secara optimal. Sejauh ini produktivitas padi yang dihasilkan mencapai 5,5 ton per hektar.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2011/12/06/19242284/Sistem.Sawitdupa.di.Rawa.Pasang.Surut.Diperluas

Artikel Lainnya

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya

Mobile

Kategori

INFO THIS SITE

RSSMicro FeedRank Results My Ping in TotalPing.com

Page Rank Check

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Counter


live stats GoStats.com — Free hit counters Ping your blog, website, or RSS feed for Free