Monday, April 19, 2010
Dirjen Pajak Minta Maaf kepada Umat Islam
JAKARTA--MI: Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Mochamad Tjiptardjo meminta maaf kepada umat Islam terkait perkataannya yang menyinggung kiai. Permintaan maaf ini disampaikan Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Iqbal Alamsjah, Senin (19/4).
Iqbal menyampaikan bahwa Tjiptardjo telah membuat surat permintaan maaf yang dikirimkan melalui media cetak. "Pak Dirjen tidak bermaksud menyakiti kiai atau ulama. Sebagai seorang Muslim, ia minta maaf kepada semua umat Islam," kata Iqbal.
Lebih lanjut, ia mengatakan Tjiptardjo tidak akan menyamakan lagi kiai dengan seorang Gayus Tambunan. "Semoga para kyai atau ulama bisa menerima dengan lapang hati," kata Iqbal.
Tjiptardjo membuat pernyataan terkait proses rekrutmen aparat pajak yang dimuat di Koran Tempo edisi 5 April 2010. "Dalam rekrutmen, kami sudah mencari yang bagus. Tapi kan tidak ada teknik untuk meramal orang ini bakal jadi penjahat atau tidak. Kiai saja imannya naik-turun. Pas kepepet dan kebetulan ada peluang korupsi, ya, diambil. Lama-lama ketagihan. Apalagi ternyata tidak ketahuan," katanya seperti dikutip Koran Tempo.
Pernyataannya tersebut kemudian diprotes anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Golkar Nusron Wahid dalam rapat pembahasan RAPBN-P 2010, Kamis (15/4) lalu. Menurutnya banyak tamu, pesan singkat, dan telepon kepada dirinya yang meminta Tjiptardjo mencabut pernyataannya dan meminta maaf. (*/OL-06)
Link Sumber Berita
JAKARTA--MI: Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Mochamad Tjiptardjo meminta maaf kepada umat Islam terkait perkataannya yang menyinggung kiai. Permintaan maaf ini disampaikan Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Iqbal Alamsjah, Senin (19/4).
Iqbal menyampaikan bahwa Tjiptardjo telah membuat surat permintaan maaf yang dikirimkan melalui media cetak. "Pak Dirjen tidak bermaksud menyakiti kiai atau ulama. Sebagai seorang Muslim, ia minta maaf kepada semua umat Islam," kata Iqbal.
Lebih lanjut, ia mengatakan Tjiptardjo tidak akan menyamakan lagi kiai dengan seorang Gayus Tambunan. "Semoga para kyai atau ulama bisa menerima dengan lapang hati," kata Iqbal.
Tjiptardjo membuat pernyataan terkait proses rekrutmen aparat pajak yang dimuat di Koran Tempo edisi 5 April 2010. "Dalam rekrutmen, kami sudah mencari yang bagus. Tapi kan tidak ada teknik untuk meramal orang ini bakal jadi penjahat atau tidak. Kiai saja imannya naik-turun. Pas kepepet dan kebetulan ada peluang korupsi, ya, diambil. Lama-lama ketagihan. Apalagi ternyata tidak ketahuan," katanya seperti dikutip Koran Tempo.
Pernyataannya tersebut kemudian diprotes anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Golkar Nusron Wahid dalam rapat pembahasan RAPBN-P 2010, Kamis (15/4) lalu. Menurutnya banyak tamu, pesan singkat, dan telepon kepada dirinya yang meminta Tjiptardjo mencabut pernyataannya dan meminta maaf. (*/OL-06)
Link Sumber Berita
Artikel Lainnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungannya