Tuesday, September 14, 2010

Dikendalikan dari Malaysia

Memanasnya hubungan Malaysia dengan Indonesia belakangan ini ternyata ada penngaruhnya juga kesektor usaha perkebunan Malaysia di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan. Jika di beberapa surat kabar pihak petinggi perkebunan Malaysia di wilayah Kalimantan Selatan menyatakan bahwa tidak ada kekhawatiran atas mamanasnya hubungan Malaysia dengan Indonesia, akan tetapi yang terjadi dilapangan justru menunjukan hal yang sebaliknya.



Kunjungan para pemegang saham di sebuah perkebunan besar milik pengusaha asal Malaysia ke wilayah sebamban dan sekitarnya berubah dari rencana sebelumnya. Awalnya kunjungan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan itu akan dilakukan selama 4-5 hari ternyata hanya dilakukan selama kurang dari 2 hari. Rencana kunjungan itu berubah setelah maraknya aksi demo anti Malaysia dan boikot kegiatan usaha Malaysia di Indonesia di beritakan oleh banyak media.

Perkebunan kelapa sawit milik Malaysia di wilayah Kalimantan Selatan sangat luas, mungkin di beberapa kabupaten areal perkebunan kelapa sawit tersebut menguasai lebih dari 30% luas wilayah kabupaten, jika disatukan luasnya sudah melebihi luas sebuah kabupaten, dengan karyawan mencapai puluhan ribu jumlahnya. Secara GEO POLITIK itu luasan yang sudah bisa di kategorikan berbahaya, karena mereka sudah mampu untuk menggerakan dan membentuk opini politik publik melalui Karyawannya. Bahkan dengan jalur yang lebih tegas dan memaksa.

Fakta lain yang patut untuk dicermati adalah bahwa ternyata Malaysia telah mengendalikan wilayah kerjanya di Indonesia ( Kalimantan Selatan ) tersebut secara penuh langsung dari Malaysia, dengan teknogi komunikasi melalui internet, seluruh aktifitas pekerjaan sampai kepada absensi karyawan dan perolehan panen serta gaji karyawan (sistem Payroll) dilaporkan langsung secara online ke Malaysia melalui jaringan internet privat.

Sementara kepada pemerintah Indonesia laporkah mereka tentang berapa Jumlah Karyawannya?, Berapa Gajinya?, Bagaimana sistem ketenaga kerjaanya?, berapa produksinya?, berapa biayanya?, berapa keuntungannya? dan terakhir berapa pajaknya?

Jangan-jangan dinas-dinas terkait ketika di tanya soal itu malah menjawab, "data yang ada dikami adalah data tahun lalu...". Jika benar demikian, artinya mereka lebih menghargai negaranya ketimbang Indonesia padahal mereka bekerja di Indonesisa.

Malaysia memiliki wilayah kerja di Indonesia, tenaga kerja dari Indonesia, Bank juga milik Malaysia, kebijakan juga di kendalikan langsung dari Malaysia. Maka kitapun tinggal menonton saja.

Sekedar untuk merenung saja.

Artikel Lainnya

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya

Mobile

Kategori

INFO THIS SITE

RSSMicro FeedRank Results My Ping in TotalPing.com

Page Rank Check

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Counter


live stats GoStats.com — Free hit counters Ping your blog, website, or RSS feed for Free