Friday, November 5, 2010
10:45 PM | Diposkan oleh
Unknown
Badan Geologi: Letusan Merapi Terbesar Seabad Terakhir
Yogyakarta (ANTARA) - Letusan Gunung Merapi yang terjadi selama dua hari belakangan merupakan yang terbesar dalam kurun seabad terakhir sejarah letusan gunung tersebut, kata Kepala Badan Geologi.
"Masyarakat di sekitar Gunung Merapi kemungkinan juga belum pernah mengalami hal semacam ini," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jumat.
Menurut Sukhyar, letusan dua hari tanpa henti terhitung sejak Rabu (3/11) sekitar pukul 11.11 WIB itu juga merupakan yang terbesar sejak letusan Gunung Galunggung, Jawa Barat, 30 tahun lalu.
"Letusan yang terus menerus selama dua hari ini menandakan bahwa suplai magma yang dimiliki gunung tersebut masih terus ada dan mendesak ke luar," katanya.
Pada Jumat dinihari, Badan Geologi pun memperluas radius aman letusan Gunung Merapi dari semula 15 km menjadi 20 km.
"Saat perluasan radius aman tersebut, tidak disebutkan dusun-dusun yang dimaksud, tetapi kami yakin pemerintah daerah setempat sudah bisa mengerti dan langsung melakukan evakuasi pada warganya," katanya.
Dari letusan yang terjadi secara terus-menerus tersebut, Sukhyar pun memperkirakan jumlah material vulkanik yang telah dilontarkan Gunung Merapi sejak erupsi pada 26 Oktober mencapai sekitar 100 juta meter kubik.
Jika letusan awal sudah memenuhi badan sungai, lanjut dia, maka material vulkanik hasil erupsi sesudahnya pun akan lebih mudah terbawa ke jarak lebih jauh dan jangkauan pun lebih menyebar.
Jarak luncur awan panas pun diperkirakan telah mencapai jarak sekitar 15 km.
Sukhyar mengatakan, pemantauan di lapangan terkendala dengan adanya kerusakan alat, namun ia menjamin bahwa pihaknya akan terus melakukan pengamatan aktivitas gunung dengan intensif.
"Sekarang, kondisi puncak masih cukup berkabut, sehingga kami belum bisa mengamati kondisi puncak, termasuk diameter kawah yang sudah terbentuk," lanjutnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB) Surono tetap menyatakan bahwa bahaya lahar masih terus menjadi ancaman seiring bertambahnya material erupsi Merapi di sepanjang alur sungai yang berhulu di puncak gunung, apalagi intensitas hujan di sekitar Gunung Merapi cukup tinggi.
Di Kali Boyong, material vulkanik Gunung Merapi telah mencapai jarak 10 km dan Sungai Code yang berada di wilayah Kota Yogyakarta pun telah keruh sebagai pertanda adanya material hasil erupsi yang terbawa hingga ke wilayah tersebut.
"Masyarakat di sekitar Gunung Merapi kemungkinan juga belum pernah mengalami hal semacam ini," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jumat.
Menurut Sukhyar, letusan dua hari tanpa henti terhitung sejak Rabu (3/11) sekitar pukul 11.11 WIB itu juga merupakan yang terbesar sejak letusan Gunung Galunggung, Jawa Barat, 30 tahun lalu.
"Letusan yang terus menerus selama dua hari ini menandakan bahwa suplai magma yang dimiliki gunung tersebut masih terus ada dan mendesak ke luar," katanya.
Pada Jumat dinihari, Badan Geologi pun memperluas radius aman letusan Gunung Merapi dari semula 15 km menjadi 20 km.
"Saat perluasan radius aman tersebut, tidak disebutkan dusun-dusun yang dimaksud, tetapi kami yakin pemerintah daerah setempat sudah bisa mengerti dan langsung melakukan evakuasi pada warganya," katanya.
Dari letusan yang terjadi secara terus-menerus tersebut, Sukhyar pun memperkirakan jumlah material vulkanik yang telah dilontarkan Gunung Merapi sejak erupsi pada 26 Oktober mencapai sekitar 100 juta meter kubik.
Jika letusan awal sudah memenuhi badan sungai, lanjut dia, maka material vulkanik hasil erupsi sesudahnya pun akan lebih mudah terbawa ke jarak lebih jauh dan jangkauan pun lebih menyebar.
Jarak luncur awan panas pun diperkirakan telah mencapai jarak sekitar 15 km.
Sukhyar mengatakan, pemantauan di lapangan terkendala dengan adanya kerusakan alat, namun ia menjamin bahwa pihaknya akan terus melakukan pengamatan aktivitas gunung dengan intensif.
"Sekarang, kondisi puncak masih cukup berkabut, sehingga kami belum bisa mengamati kondisi puncak, termasuk diameter kawah yang sudah terbentuk," lanjutnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB) Surono tetap menyatakan bahwa bahaya lahar masih terus menjadi ancaman seiring bertambahnya material erupsi Merapi di sepanjang alur sungai yang berhulu di puncak gunung, apalagi intensitas hujan di sekitar Gunung Merapi cukup tinggi.
Di Kali Boyong, material vulkanik Gunung Merapi telah mencapai jarak 10 km dan Sungai Code yang berada di wilayah Kota Yogyakarta pun telah keruh sebagai pertanda adanya material hasil erupsi yang terbawa hingga ke wilayah tersebut.
--
Powered by Telkomsel BlackBerry® & Nokia E71
Artikel Lainnya
Kategori:
Berita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mobile
Artikel Islami pilihan
Hikayat
tentang tiga orang gadis bersaudara
Hikayat tentang tiga orang gadis bersaudara bagian ke 2
Ketabahan seorang wanita
hati mereka seperti hati burung
Seperti terhipnotis
Wasiat kepada para suami
Tentang maskawin didalam pernikahan
Membenci dan menghujat hukum yang di tetapkan ALLAH
7 Keajaiban yang kita lupakan
Ulama Banjar
Sultan Muhammad Seman
Tokoh Kalimantan Selatan: H. Ahmad Makkie, BA
Profile KH Idham Chalid
Hikayat tentang tiga orang gadis bersaudara bagian ke 2
Ketabahan seorang wanita
hati mereka seperti hati burung
Seperti terhipnotis
Wasiat kepada para suami
Tentang maskawin didalam pernikahan
Membenci dan menghujat hukum yang di tetapkan ALLAH
7 Keajaiban yang kita lupakan
Ulama Banjar
Sultan Muhammad Seman
Tokoh Kalimantan Selatan: H. Ahmad Makkie, BA
Profile KH Idham Chalid
Kategori
- #Daftar Isi# (1)
- 2012 (2)
- ahlak (5)
- ANDROID (1)
- aneh (1)
- angsana (1)
- anti virus (3)
- artikel gratis (13)
- artikel islami (21)
- backlink (6)
- backlink creator (7)
- balikpapan (1)
- banjarmasin (3)
- Bank Century (7)
- batubara (8)
- BBM (1)
- Berita (138)
- berita satui (6)
- blackberry (22)
- blackberry download (2)
- blogger template (5)
- blogspot tutorial (29)
- bola (1)
- Budaya (11)
- cerita artis (12)
- daftar (1)
- data (2)
- download (25)
- download film (10)
- download lagu (1)
- Ekonomi dan Bisnis (20)
- facebook login (10)
- facebook tutorial (13)
- Film (1)
- free (1)
- gadget (18)
- GIS Tutorial (1)
- global warming (1)
- gps (1)
- gratis (1)
- hacking (1)
- handphone (2)
- Harga Batubara Acuan (3)
- hiburan (3)
- Hikmah (34)
- Hukum (31)
- Indonesia (7)
- Internet (54)
- internet satellite (4)
- islam (29)
- IUP (3)
- Jakarta 2012 (1)
- kalimantan (1)
- kalimantan selatan (69)
- kaspersky (3)
- keamanan komputer (2)
- kehutanan (3)
- kelapa sawit (17)
- kesehatan (1)
- key (2)
- korupsi (1)
- Kotabaru (1)
- kpk (1)
- Kriminal (24)
- Lain-Lain (42)
- Lingkungan Hidup (32)
- link to (5)
- Listrik (2)
- live streaming (1)
- lucu (2)
- malware (1)
- mobil (1)
- mojokerto (1)
- mp3 (1)
- music (1)
- online (1)
- Opini (61)
- Pagatan (1)
- page rank checker (1)
- pantai (1)
- pemetaan (2)
- perbaikan (1)
- perkebunan (3)
- pertambangan (10)
- pertanian (1)
- Peta (1)
- Piala Dunia (4)
- Pilkada (12)
- pln (1)
- Poling Gubernur Kalimantan Selatan (5)
- polisi (2)
- Politik (46)
- Presiden (1)
- profile (2)
- Quick Count (1)
- ramadhan (9)
- Rekonsiliasi (1)
- satellite internet (1)
- satui (3)
- search engine (6)
- sejarah (3)
- sejarah satui (3)
- seo (61)
- software (40)
- Sosial (25)
- streaming (2)
- subtitle (2)
- sungai bawah laut (1)
- sungai dalam laut (1)
- susno duaji (2)
- tanah bumbu (10)
- Teknologi (32)
- tema (1)
- terorisme (1)
- theme (3)
- Tokoh (8)
- tokoh islam (2)
- trojan (1)
- tutorial (4)
- TV (2)
- ulama (1)
- unik (1)
- Update (1)
- video (1)
- virus (2)
- wayang (1)
- z (1)
Page Rank Check
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |
2 komentar:
Bencana datang silih berganti.. kapan Merapi dan Mentawai ini akan berakhir ya
Sekarang dah nopember tapi Merapi masih terus ngamuk.. ada apa ini ??
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungannya