Sunday, March 13, 2011
INILAH.COM, Jakarta - Pihak Istana menilai berita media Australia The
Age dan Sidney Morning Herald tentang tudingan penyalahgunaan
kekuasaan Presiden SBY & Ibu Negara Ani Yudhoyono bermotivasi ingin
mempermalukan Indonesia di mata internasional.
Bukan kali ini saja, media massa Australia mempermalukan Presiden SBY.
Sebelumnya, pada tahun 2006 media The Weekend Australian juga pernah
memuat karikatur yang menghina SBY bersama seorang warga Papua
dilukiskan sebagai dua ekor anjing dengan pose yang amat tidak sopan.
"Apa motivasi keduanya meng-headline-kan isu WikiLeaks Indonesia saat
Wapres Boediono tengah berada di Canberra? Tentu kita mudah
menebaknya. Media Australia ingin mempermalukan pemerintah Indonesia.
Dan ini bukan yang pertama. Mereka juga pernah merilis kartun hinaan
terhadap Presiden SBY," ujar Asisten Staf Khusus Bidang Publikasi

Kepresidenan, Zaenal A Budiyono kepada INILAH.COM, Minggu (13/3/2011).
Menurut Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC)
ini, media massa Australia sengaja menunggu kedatangan Wapres Boediono
ke Canberra untuk mempublikasikan bocoran kawat diplomatik di
WikiLeaks tersebut.
Zaenal menilai, selain ingin mempermalukan Indonesia, The Age dan
Sidney Morning Helard menjadi alat negara barat untuk mengganggu
stabilitas politik di Indonesia saat ini.
"Yang harus disadari, WikiLeaks sejatinya tetaplah menguntungkan
kepentingan negara-negara Barat. Mereka dapat menjadikan data
WikiLeaks untuk menganggu kestabilan politik negara-negara
berkembang," ujarnya.
Seperti diberitakan, The Age & Sidney Morning Herald memberitakan
bocoran kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta dengan Kemenlu AS di
Washington dari WikiLeaks yang menyebutkan SBY dituduh campur tangan
dalam kasus Taufiq Kiemas, suami mantan presiden Megawati
Sukarnoputri.
Dalam bocoran itu disebutkan, Presiden SBY menyarankan Jaksa Agung
Hendarman Supandji untuk menghentikan penyelidikan dalam kasus korupsi
proyek infrastruktur besar seperti, proyek Jakarta Outer Ring Road,
pengadaan rel kereta api ganda Merak-Banyuwangi, proyek Jalan Raya
Trans-Kalimantan, dan proyek jalan raya trans-Papua.
Walaupun, Hendraman mempunyai bukti yang kuat untuk menahan Taufiq
Kiemas, Namun, hingga saat ini tidak ada proses hukum yang diajukan
terhadap politisi senior PDIP tersebut. [mah]
Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/1316522/australia-sengaja-permalukan-sby-ani-yudhoyono
--
Powered by Telkomsel BlackBerry® & Nokia E71

Artikel Lainnya

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya

Mobile

Kategori

INFO THIS SITE

RSSMicro FeedRank Results My Ping in TotalPing.com

Page Rank Check

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Counter


live stats GoStats.com — Free hit counters Ping your blog, website, or RSS feed for Free